Thursday, April 12, 2007

TAHAP DEMI TAHAP MIGRASI WINDOWS KE LINUX

Untuk memindahkan sebagian atau keseluruhan lingkungan kerja dari Windows ke Linux, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Memahami perbedaan Windows dan Linux
    Windows dan Linux adalah dua dunia yang berbeda .Dengan demikian, segalanya bisa berbeda. Berikut ini adalah beberapa contoh perbedaan yang mungkin bisa kita jadikan alasan untuk memahami apa yang akan terjadi selama proses migrasi
    Windows merupakan sistem operasi yang pada awalnya dikembangkan khusus untuk kebutuhan desktop. Oleh karena itu, Windows sangat memfokuskan diri pada kesede rhanaan penggunaan , pendekatan pada sisi end user dan lain sebagainya.Linux meru-pakan sistem operasi yang pada awalnya dikembangkan sebagai Unix-like, yang pada dasarnya sebagai server . Linux juga dikembangkan dengan kemampuan jaringan me-nempati prioritas yang cukup tinggi. Bahkan, Linux juga pada awal-awal hidupnya sudah berusaha untuk berjalan pada berbagai arsitektur komputer . Hal- hal tersebut menunjukkan Linux tidak menjadikan kebutuhan desktop sebag ai tujuan besar . Sebagai hasilnya, kita mungkin melihat Windows jauh lebih sederhana dan mudah untuk digu-nakan (terut ama karen a terbiasa), dan Linux mungkin memiliki beberapa istilah/kondisi penggunaan yang mungkin lebih kompleks untuk dipahami .

Tahap-tahapan migrasi
    Ada beberapa pendekatan tahap- tahapan migrasi yang bisa dilakukan.Berikut ini adalah beberapa pilihan yang bisa dilakukan. Semuanya disarankan untuk membuat rencana migrasi yang jelas (termasuk parameter waktu dan pengujian).

3. Isu seputar migrasi data
    Migrasi data yang dimaksud adalah migrasi data yang dihasilkan oleh aplikasi.
–  Apabila migrasi dilakukan terlebih dahulu dari sisi aplikasi, maka hendaknya, migrasi data tidak akan memicu terlalu banyak isu.
– Apabila migrasi dilakukan tanpa rencana yang jelas dan dilakukan sekaligus dari sisi aplikasi dan sistem, maka migrasi data akan berhadapan dengan sejumlah masalah

4. Isu seputar migrasi program/perbandingan
    Ada banyak aplikasi di dunia ini. Sebagian diantaranya didesain untuk berjalan pada sistem operasi tertentu dan sangat terikat, sebagian diantara bisa dijalankan di berbagai sistem operasi. Dalam konteks migrasi, alangkah baiknya apabila kita mencoba memigrasikan terlebih dahulu aplikasi yang berjalan pada Windows dan Linux. Alangkah bagusnya lagi apabila aplikasi tersebut memiliki kemampuan yang setara (atau paling tidak,bisa dibandingkan) dan mampu membuka data yang dihasilkan dari aplikasi sebelumnya Seperti MS Office dan OpenOffice.org. Atau, seperti Mozilla Firefox dan MS Internet Explorer.Memang, kondisi seperti ini memang tidak selalu mudah ditemukan.Namun, berhubung aplikasi yang digunakan oleh user (umumnya) tidak jauh dari kedua jenis aplikasi tersebut (office dan internet ), maka tentu kita memiliki peluang keberhasilan migrasi yang lebih besar.

5. Pengaturan partisi

    Dalam beberapa kondisi, ada kemungkinan Windows dan Linux masih diinstall dalam satu komputer (hal ini bukan solusi terbaik, namun terkadang dilakukan). Untuk kebutuhan tersebut , kita perlu memisahkan partisi Windows dan Linux.
    Untuk lebih baik, terutama kalau partisi diset dari awal, kita akan membua t setidaknya 4 partisi :
– Partisi 1 untuk Windows (sebaiknya primary), bertipe NTFS atau FAT32
– Partisi 2 untuk Linux (sebaiknya primary), bertipe ext3 atau reiserfs
– Partisi 3 untuk data yang diakses Windows dan Linux (sebaiknya primary), bertipe FAT32 agar bisa ditulisi oleh Windows dan Linux dengan sempurna
– Partisi 4 untuk swap Linux (logical)

6. Pembuatan filesistem
    Di Linux, kita mengenal sangat banyak filesistem. Sebagai saran, gunakanlah file sistem journaling yang mampu mengurangi resiko kehilangan data akibat sistem gagal (misal, karena kegagalan sumber daya).
    Di Linux, terdapat banyak tool untuk membuat file sistem. Pada sebagian distro, tool- tool tersebut tersimpan di direktori /sbin dan nama file programnya diawali dengan mkfs.

7. Pengaturan bootloader (GRUB)
    Pada strategi migrasi yang melibatkan dual boot Windows dan Linux, maka bootloader memegang peranan yang sangat penting. Bootloader akan berfungsi sebagai 'menu' bagi pengguna pada saat booting untuk dapat memilih Windows ataupun Linux. Lebih lanjut lagi, bootloader juga sangat berguna walaupun Anda hanya menggunakan Linux, terutama untuk memberikan parameter kernel dan boot yang berbeda-beda pada saat boot.

8. Lebih lanjut tentang pembuatan arsip
    Ada kalanya, kita menggunakan arsip (bisa berupa arsip kompresi , atau image) untuk mengarsip tree direktori menjadi satu file arsip sebelum melakukan pengopian atau backup, demi alasan kesederhanaan.

9. Shell script untuk mempercepat
    Shell script di Linux dapat disamakan dengan batch file di DOS/Windows . Shell script merupakan kumpulan perintah yang bisa dijalankan dari shell, yang akan dijalankan secara batch.

10. Emulasi Aplikasi Windows
      Linux mengenal program WINE, yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi Windows. WINE dapat didownload di http://www.winehq.com , walaupu n saat ini, WINE telah dimasukkan ke dalam berbagai distribusi Linux.
     Pertama kali dijalankan, apabila user menginstall winesetup tk, maka user bisa mengkonfigurasi bagaimana WINE menyimpan konfigurasi, dan lain sebagainya. Apabila user tidak menginstall winesetup tk, maka WINE akan menggunakan pengaturan default.

Referensi
1. www.noprianto.com/modules/writing/other/nop-pengantar
    singkat  migrasi_windows_linux-rev0.pdf


No comments: